Monthly Archives: October 2011

Maluku Utara Butuh Investor Industri Tuna

MONITOR ONLINE,-  Maluku Utara membutuh investor untuk kembangkan industri ikan tuna yang target produksinya pada 2012 mencapai 10.210 ton.

Target itu naik 1,18% dari proyeksi produksi 2011 yang mencapai 10.090 ton. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara Ir.H. Aziz Abdurrahman mengatakan saat ini baru empat industri pengolahan ikan yang tersebar di Pulau Bacan, Kabupaten Pulau Morotai, Kota Ternate, dan Kabupaten Halmahera Barat. Keempat industri itu rata-rata berkapasitas produksi 40 ton. Data pemda Maluku Utara menunjukkan empat industri itu hanya mampu memproduksi 8.553 ton/tahun tuna loin dan ikan beku.

“Masih ada lahan kosong untuk mengembangkan industri pengolahan ikan di sentra-sentra produksi perikanan seperti pelabuhan perikanan dan balai-balai benih ikan,” kata Aziz usai Forum Promosi Peluang Usaha dan Investasi Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan di Jakarta ( 20/10).

Menurutnya, lokasi yang masih butuh investasi pengolahan yakni Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat, dan Kabupaten Halmahera Utara. Investasi yang diharapkan dalam bentuk industri ikan beku, industri pengalengan, dan industri pengasapan, dengan dengan target pemasaran ekspor. Pemda Maluku Utara mencatat lahan untuk investasi industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di Bacan tersedia 5 ha, Ternate 5 ha, dan Morotai 3 ha.

Selain industri pengolahan, investasi baru yang juga dibutuhkan yakni pembangunan cold storage untuk menyimpan hasil tangkapan nelayan. Menurut Aziz, hingga saat ini baru tujuh cold storage berkapasitas minim, rata-rata 5 hingga 10 ton. Targetnya, pada 2012 berdiri cold storage baru di pulau-pulau strategis dengan kapasitas penyimpanan sesuai potensi produksi wilayah itu.

“Kalau bisa kapasitasnya lebih dari 10 ton,” ujarnya.

Cold storage ini merupakan kebutuhan terpenting bagi nelayan untuk menyimpan hasil tangkapnya lebih lama. Saat ini, di tengah kurangnya cold storage, nelayan menyimpan hasil tangkapnya paling lama hanya 2 minggu. Padahal, dengan cold storage, hasil tangkapan mereka dapat disimpan hingga berbulan-bulan lamanya.

“Nelayan harus punya tempat penyimpanan bagus agar ikan-ikannya masih segar saat dikirim ke luar pulau dan diekspor,” kata Aziz.

Hasil tangkapan nelayan Maluku Utara selama ini didistribusikan ke Manado dan Jakarta. Juga diekspor ke Jepang. Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara mencatat prediksi ekspor hasil perikanan Maluku Utara tahun ini senilai US$8,71 juta. Pada 2012 targetnya meningkat 6,51% dibandingkan tahun ini menjadi US$9,32 juta.

Di tengah potensi ikan tangkap yang begitu besar, Maluku Utara masih menyimpan masalah, yakni illegal fishing. Aziz menjelaskan pada tahun ini sudah 9 unit kapal asing masuk perairan Maluku Utara. Sebagian besar datang dari Filipina.

“Pengawasan belum ada. Kami minta pemerintah pusat membantu pemerintah daerah tangani ini. Kami telah bentuk koordinasi antar instansi, melibatkan kepolisian, untuk mengawasi dan menindak,” ucapnya.(Dolli/Ferry)

 

Konsumsi Ayam dan Telur Digenjot

MONITOR ONLINE,- Pemerintah menargetkan konsumsi daging ayam dan telur di kalangan masyarakat meningkat dua kali lipat dari saat ini dalam tiga tahun ke depan.

Ketua Panitia Rakhmat Nuriyanto di sela kegiatan Festival Ayam dan Telur yang digelar di Taman Parkir Timur Senayan,Jakarta,

Sabtu (15/10) mengatakan, saat ini konsumsi per kapita dua komoditas peternakan tersebut masih sangat rendah di Indonesia bahkan kalah dengan negara-negara tetangga di ASEAN.

Di Malaysia, lanjutnya, konsumsi daging ayam masyarakatnya rata-rata sebanyak tiga ekor bulan sedangkan di Indonesia hanya 7,6 kg/kapita/tahun atau sekitar satu ekor per empat bulan.

Begitu juga konsumsi telur masyarakat Indonesia masih rendah yakni hanya sekitar satu butir/kapita/minggu sedangkan di negara tetangga tersebut sudah tiga butir/kapita/hari.

“Oleh karena itu pada 2014 konsumsi daging ayam dan telur ditargetkan meningkat 1,5 hingga dua kali lipat dari saat ini yang mana untuk telur sekitar dua hingga tiga butir per minggu/orang,” katanya.

Festival Ayam dan Telur yang diselenggarakan 14 asosiasi perunggasan nasional tersebut dimaksudkan untuk mengkampanyekan gemar makan daging ayam dan telur bagi masyarakat.

Rakhmat Nuriyanto  menyatakan, dari segi produksi sebenarnya peternakan unggas dalam negeri saat ini sudah mencapai swasembada.

Bahkan, tambahnya, sektor perunggasan memberikan sumbangan yang besar terhadap pemenuhan kebutuhan daging nasional yakni mencapai 65 persen dari total konsumsi dalam negeri.

“Oleh karena itu tinggal ditingkatkan konsumsi daging ayam dan telur di masyarakat. Tak mesti daging (sapi) untuk memenuhi kebutuhan protein namun juga bisa dari ayam dan telur,” katanya.

Menurut dia, dengan peningkatan konsumsi ayam dan telur di masyarakat maka akan menaikkan permintaan komoditas ternak tersebut yang akhirnya menggairahkan usaha peternakan di dalam negeri.

Rendah

Menurut Rakhmat Nuriyanto  produksi daging ayam saat ini, sekitar 1,6 juta ekor setara 2,4 juta ton ayam hidup atau 1,7 juta ton daging ayam.

Sedangkan produksi telur, lanjutnya, diperkirakan mencapai 1,4 juta ton per tahun.

Sementara itu mengenai konsumsi daging ayam dan telur di dalam negeri, menurut dia, masih lebih rendah dibandingkan sejumlah negara Asean lainnya.

Don menyebutkan, konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia hanya tujuh kg/kapita/tahun dan telur sekitar 80 butir/kapita/tahun.

Konsumsi daging ayam masyarakat di Thailand mencapai 16 kg/tahun, Singapura 28 kg/tahun bahkan Malaysia sebanyak 36 kg/tahun.

Begitu juga konsumsi telur di negara-negara tersebut melebihi Indonesia yang mana Thailand sebanyak 93 butir/kapita/tahun, Cina 304 butir/tahun dan Malaysia 311 butir/tahun.

Selain mencanangkan Hari Ayam dan Telur, Menteri Pertanian juga menyematkan gelar “Duta Ayam dan Telur” kepada Fernando Surya, juara L-Men of The Year 2006 dan Ayu Pratiwi , Putri Indonesia Pariwisata 2009.

Ketua Panitia Festival Ayam dan Telur Rakhmat Nuriyanto menyatakan, kegiatan yang baru pertama kali digelar itu dimaksudkan sebagai kampanye dalam meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur di masyarakat.

Menurut dia saat ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi daging ayam dan telur bagi kesehatan, pertumbuhan serta kecerdasan anak-anak dan keluarga, masih sangat rendah.

“Oleh karena itu festival ini untuk lebih menyosialisasikan pentingkan mengonsumsi daging ayam dant telur kepada masyarakat luas,” katanya.( Dolli/Ferry)

208.762 Balita Dapat Imunisasi Campak dan Polio

 

MONITOR ONLINE,- Agar bayi di bawah lima tahun (balita) memiliki ketebalan tubuh dan tidak rentan terkena penyakit, Sudin Kesehatan Jakarta Selatan akan memberikan imunisasi campak dan polio kepada 208.762 balita di wilayah tersebut. Pelaksanaan imunisasi tersebut dimulai sejak Oktober hingga November mendatang dengan sasaran balita umur 9-59 bulan.

“Dari 208.762 balita, 96.068 orang balita akan mendapat imunisasi campak, sedangkan 112.694 orang balita mendapat imunisasi polio,” ujar Hakim Siregar, Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan, Selasa (11/10).

Hakim menambahkan, imunisasi diberikan di posyandu-posyandu hingga sekolah TK ataupun playgroup. “Ada 1.286 pos yang paling banyak ditempatkan di posyandu. Kita juga mendatangi TK dan Pendikan Anak Usia Dini (PAUD),” jelasnya.

Ia menyebutkan, vaksinasi terbanyak akan dilakukan di Jagakarsa, karena daerah itu terbilang banyak balitanya. Tercatat, untuk balita yang akan divaksin campak mencapai 20.335 balita, sementara yang akan divaksin polio 18.147. “Ini sebagai antisipasi agar penyakit campak dan polio nantinya tidak mewabah,” katanya.

Menurut Hakim, penyakit campak bukan merupakan penyakit mematikan. Namun penyakit yang membuat lemah sistem kekebalan tubuh ini, bisa mengundang penyakit lain. “Karena tubuh lemah penyakit seperti batuk dan sesak mudah masuk. Jadi komplikasi penyakitnya yang malah berbahaya,” terangnya.

Sementara untuk vaksin polio sendiri, Hakim menyarakan agar balita setidaknya mendapat satu kali vaksin seumur hidup. Karena jika tidak, tulang anak tersebut akan rawan terkena penyakit. “Memang bisa ditanggulangi dengan asupan gizi yang baik. Tapi tidak semua keluarga mampu dan memperhatikan dengan baik asupan gizi,” tandasnya.( Ferry Nainggolan/Dolli

Paimin Napitupulu, Meski Diguyur Comberan Tak Pulang Sebelum Padam

 


MONITOR ONLINE,  – Slogan ‘pantang pulang sebelum padam’ rupanya betul-betul diterapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI, Paimin Napitupulu. Bagaimana tidak, di tengah brutalnya si jago merah, orang nomor satu Dinas Damkar DKI ini selalu terjun ke lapangan. Guyuran air comberan pun sempat ia terima saat bertugas. Dan dia tak akan pernah pulang sebelum kebakaran padam.

Pria yang didaulat menjadi Kepala Dinas Damkar DKI ini sejak tahun 2008 ini, mengatakan, sebagai pucuk pimpinan Damkar DKI, dirinya harus bisa mengomandoi dan memotivasi anak buahnya. Dia menuturkan, terjun ke lapangan berdasarkan nalurinya sebagai pemimpin Damkar.

“Tujuan saya ke lapangan, untuk memotivasi. Bagaimana pun juga, mereka pasti akan merasa diperhatikan karena pimpinannya pun tak segan membantu mereka,” ujar Paimin saat ditemui monitor, di kantornya, Jl KH Zainul Arifin, Jakarta.

Tak sekadar memotivasi, Paimin juga kerap membawa nasi padang untuk membuat anak buahnya agar tetap bersemangat menjinakkan si jago merah. Maklum, dia termasuk orang yang memikirkan kesejahteraan karyawannya.

“Sayalah yang merealisasikan dana insentif risiko tingkat tinggi, kepada petugas lapangan, sebesar Rp 1 juta,” jelasnya.

Ada banyak pengalaman selama dia turun ke lapangan untuk memadamkan api. Misalnya saja pengalaman terguyur air comberan saat memadamkan api di Tambora, Jakarta Barat, 2 tahun silam.

“Saat itu kan warga menyiram air comberan dengan membabi buta, dan saya pun terkena guyuran,” kisah Paimin.

Anda tidak marah? “Tidaklah, meski pun airnya bau,” ucapnya sambil tertawa.

Paimin juga sempat menerima perlakuan kasar dari warga yang terkena musibah kebakaran. Misalnya saat dia dan rekan-rekannya yang sedang berusaha memadamkan api di pemukiman di Pademangan, Jakarta Utara, setahun yang lalu.

“Ada satu warga yang panik, dia menyabet saya dengan ikat pinggang. Alasan dia menyabet saya karena kita tidak memadamkan rumahnya, padahal kita sedang memadamkan rumah-rumah di sekitarnya agar tidak merembet besar ke rumahnya,” imbuh pria lulusan AKABRI 1978 ini.

Meski demikian, Paimin menganggap itu risiko sebagai petugas Damkar. Ia menjelaskan, tingkat emosional korban kebakaran memang sangat tinggi, dan ia memaklumi benar.

“Intinya kita tetap bertugas. Pantang pulang sebelum padam,” tegasnya.

Namun Paimin sangat menyayangkan sikap warga yang kerap menjahili petugas Damkar. Misalnya ada yang iseng melaporkan kebakaran. Tetapi ketika petugas sudah di lokasi, ternyata tidak ada kebakaran.

“Pernah kita ditelepon (ada kebakaran), dan kita datang ke lokasi. Rupanya itu hanya bakar sampah, dan kita ditertawakan saat mobil kita samapai lokasi,” keluh pria yang memilik 5 anak ini.

Paimin, meminta warga tidak menganggap masalah kebakaran sebagai hal yang remeh-temeh. Dia mengingatkan, kebakaran bukanlah sesuatu yang bisa dibuat bercandaan, karena menyangkut nyawa seseorang. Dia juga menyesalkan sikap warga yang suka merusak fasilitas pemadam kebakaran.

“Pernah saat kebakaran di suatu tempat, kita menemukan hydran (alat untuk menyambungkan selam pemadam ke sumber air) yang sudah dirusak. Bagian atasnya dicopot, karena mengandung logam kuningan,” paparnya dengan nada kesal.

Di akhir karirnya kelak, Paimin ingin membuat sebuah buku bertema kebakaran, mulai dari penganggulangan, penanganan, hingga pengalaman dirinya saat terjun ke lapangan. Suatu saat nanti jika sudah tak menjabat sebagai Kepala Damkar DKI, dia bertekad akan selalu berbakti bagi dunia pemadam kebakaran.

“Pasti saya akan terus berbakti, terutama di bidang keilmuannya,” kata Paimin mengakhiri pembicaraan.( Dolli/Halomoan)

Meski Diketinggian Atmosfernya Seolah Berada Di Rumah

 

MONITOR ONLINE,- Hunian jangkung menjadi pilihan yang tepat saat ini. Lebih praktis, tingkat keamanannya pun terjaga dengan baik. Penghuni seolah dimanjakan oleh fasilitas yang ada didalamnya. Untuk melengkapi kebutuhan hunian tersebut, Sky Terrace hadir sebagai kondominium yang di desain berkonsep eco friendly. Konsep hunian modern ini terbentuk di dalam  kawasan Daan Mogot Baru. Membidik pangsa pasar level menengah menjadi incarannya. Memiliki kelebihan yang jauh lebih baik, karena di bangun bukan di area yang baru, melainkan di tengah lingkungan perumahan yang sudah tertata dengan baik oleh PT Fajar Surya Perkasa.

Lengkap dengan berbagai fasiitas. Lokasinya sendiri hanya selangkah dari pusat belanja. Dekat dengan rumah sakit dan pusat pendidikan. Memiliki akses yang mudah dicapai karena lokasi yang strategis, diapit oleh dua lingkar tol dalam kota. Butuh waktu cepat untuk mencapai bandara Internasional Soekarno Hatta. Dengan konsep life style. Kelengkapan fasilitasnya pun tak kalah menarik. “Kondominium ini, kami lengkapi 18 branded outlet. Semua kebutuhan fisik coba kami penuhi di sini. Ada drugs store, cafe and resto, bisnis center, laundry dan magazine store. Adanya outlet tersebut, diharapkan dapat memanjakan penghuni tanpa harus keluar dari area ini,”ucap Juan Panca Wijaya, General Manager PT Fajar Surya Perkasa,saat Groundbreaking (9/10),di Jakarta.,

Ia menambahkan, “Nantinya akan ada swimming pool dengan konsep lagoon, dipercantik oleh landscape bernuansa tropical resort di Kondominium ini. Kami berharap, penghuni akan merasakan pengalaman tersendiri saat berada di sini Karena atmosfer seperti di Bali akan tertuang indah di Sky Terrace.” Menurut Juan, “Setiap tower akan dilengkapi sky lounge, area terbuka yang berfungsi sebagai ruang santai penghuni. Nuansa yang ingin dibentuk layaknya berada di rumah. Meski berada diketinggian, dengan lingkungan hunian yang eco friendly, atmofer yang terbentuk terasa tetap di perumahan.”

Pangsa pasar kondominium ini membidik level menengah. Namun ada satu tower yang ditujukan ke level atas yaitu tower Pecatu, yang hingga saat ini penjualannya telah mencapai 40% terjual dari 180 unit yang dipasarkan. Kelebihan yang dimiliki, tower Pecatu dilengkapi private lift. Sedangkan penjualan tower Uluwatu telah mencapai 70% terjual dari 162 unit. Dengan tipe 2 bedroom yang ditawarkan terjual habis. Respon yang cukup baik, kondominium ini juga akan meluncurkan tower Sanur, sebagai pelengkapnya.

Bicara harga, untuk tipe terkecil 1 kamar tidur dengan luas semigross 35m2, harga yang ditawarkan harga Rp 300 jutaan. 2 kamar tidur luas 48m2 semigross harga di buka Rp 400 jutaan. Sedangkan tipe 68m2 dipasarkan Rp 600 jutaan. Ada juga tipe besar di tower Grande dengan luas 86m2. Sejak diluncurkan akhir Mei 2011 lalu, selisih harga dari diluncurkan hingga hari ini mengalami kenaikan harga sebesar 10%.

 

Hunian jangkung ini di bentuk sangat privasi. Keamanan yang diberikan kepada penghuninya pun memberikan kenyamanan tersendiri. Untuk dapat masuk ke lobbynya saja, penghuni harus menggunakan kartu khusus sebagai akses masuknya. Kartu yang sama, juga dapat digunakan sebagai akses ke unit hunian saat berada di lift. Kartu itu juga dapat difungsikan penghuni menuju sky lounge. Selain itu, setiap unitnya dilengkapi fiber optic sebagai media komunikasi, seperti CCTV, video phone dan tv cable. Semua itu menjadi satu bagian fasilitas yang ada dalam unit hunian.

Kondominium seperti Sky Terrace merupakan yang pertama di wilayah Daan Mogot dan sekitarnya. “Segmentasi pasar kami, konsumennya adalah dari lingkungan Daan Mogot sendiri. Tentu mereka yang telah lama tinggal dan mengenal baik di sini,”tegas Juan. “Mereka merasa ini adalah nilai investasi yang menjanjikan. Pangsa pasar berikutnya adalah pengusaha yang berada di sepanjang jalan Daan Mogot. Menurut data yang kami miliki, terdapat 65 perusahaan berskala nasional dan internasional di area ini,”jelaskannya lagi

Juan berkata,” Area ini masih kekurangan fasilitas. Sehingga jika sanak saudara mereka datang, kebanyakan dari mereka membawanya ke hotel. Dengan adanya Sky Terrace, mereka akan dapat menempatkan keluarga di sini.” Calon konsumen selanjutnya adalah keluarga yang memiliki anak yang bersekolah di Jakarta. “Kami juga memiliki fasilitas pendidikan bertaraf internasional. Aksesnya mudah, cukup dengan busway mereka dapat langsung ke lokasi ini. Mereka yang menyekolahkan anaknya di Jakarta, tidak perlu khawatir lagi,”terangkan Juan.

“Selain itu, banyak juga dari mereka yang bekerja di wilayah ini, khususnya level manager telah membeli unit hunian di Sky Terrace, sebagai tempat tinggalnya. Paling tidak jarak antara tempat kerjanya jadi tidak jauh,”ceritakannya. Karena jumlah unit yang ditawarkan di sini tidak banyak. Lingkungan hunian ini jadi lebih terlihat privasi. Total keseluruhannya sendiri hanya 500 unit. Direncakan pembangunan tower Uluwatu dan Sanur akan terbangun 18 lantai. Sedangkan tower pecatu 23 lantai. Juan Panca menjelaskan,”Untuk proses penyelesaiannya, kami menargetkan awal 2014 pada kwartal pertama, diiringi dengan serah terima kunci kepada penghuni. Sedangkan kedepannya, kami juga akan merencanakan pengembangan office park di Daan Mogot Baru.” (Dolli/Ferry)

 

 


 

MONITOR ONLINE,-Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad (tengah) mengamati makanan kaleng didampingi Chairman PT Mutiara Gulong Makmur Heryanto Rudy (kanan) dan Dirut PT Kristamedia Pratama Dharma Salim (kedua kanan).

Indonesia merupakan surga bagi industri makanan dan minuman karena pangsa pasar yang besar. Jumlah konsumen dan tingkat konsumsi yang terus meningkat tersebut seakan membuat industri bidang ini nyaris belum mengalami kemandekan, potensi pasar yang besar di Indonesia tersebut juga ditopang oleh konsumen Indonesia yang lebih terbuka dan tertarik untuk menerima produk-produk baru.

investasi di industri makanan dan minuman pada 2011 bisa mencapai Rp 38 triliun hingga 39 triliun. Angka tersebut meningkat 56% dibanding tahun lalu sekitar Rp 25 triliun.

Indikator lain bisa dilihat dari nilai penjualan 43 kategori barang konsumsi yang cepat habis (fast moving consumer goods/FMCG) di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 121 triliun pada 2010.

Kategori makanan dan minuman berkontribusi hingga Rp 77 triliun (63%) dari total penjualan. Porsi pangsa yang besar tersebut mendongkrak industri makanan dan minuman yang masih didominasi industri kecil dan rumah tangga. Saat ini tercatat sekitar satu juta unit industri kecil dan rumah tangga, sedangkan industri besar hanya 0,5 % dari total unit industri tersebut.

Industri kecil dan rumah tangga, serta distributor makanan kaleng pun berpacu mengejar pangsa pasar dan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Contohnya, makanan kaleng merek Gulong, yang belakangan banyak diminati konsumen Indonesia.

Selain praktis, menu yang tersedia juga beragam mulai dari daging, ikan, kacang-kacangan, hingga jamur dalam kaleng.

“Tahun ini kami targetkan peningkatan penjualan sebesar 15% dibandingkan tahun lalu,” kata Heryanto Rudy, Chairman PT Mutiara Gulong Makmur (MGM).

Peningkatan animo konsumen tersebut merupakan peluang untuk melipatgandakan investasi industri makanan dan minuman. Karena itu, sejumlah industri makanan berencana meningkatkan kapasitas produksi 15%-20% tahun ini. Peningkatan kapasitas akan dilakukan dengan pembangunan pabrik maupun penambahan Ini produksi baru.( Dolli/David)

 

Keluarga Pra Sejahtera Bisa Bersalin Gratis

Bang Foke Ngantor di Kel. Cengkareng Barat

Camat Cengkareng,H.Djunaidi bersama Bang Foke

MONITOR ONLINE.– Bagi warga kurang mampu yang sebentar lagi melahirkan, tak perlu pusing memikirkan biaya persalinan. Karena, sejak April 2011 melalui Pergub No 162 Tahun 2010 tentang KB Gratis Pemprov DKI Jakarta mulai melaksanakan program jaminan persalinan (Jampersal). Dalam program tersebut, ibu hamil bisa melahirkan secara gratis di puskesmas kelurahan, puskesmas kecamatan, maupun rumah sakit yang telah menandatangi kesepakatan perjanjian dengan pemerintah.

“Pada prinsipnya Pemprov DKI tetap berkomitmen untuk menyehatkan warganya. Terbukti setelah menggulirkan program Kartu Gakin, terhitung sejak April 2011 kembali digulirkan program Jampersal bagi kaum ibu yang kurang mampu untuk dapat melahirkan secara gratis,” ungkap Camat Cengkareng H.Djunaidi,pada  saat acara roadshow PKK di RW 12, Kelurahan Rawabuaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (5/10).

Menurutnya, sesuai ketentuan program Jampersal setiap ibu yang hendak melahirkan tanpa batas jumlah anak yang hendak dilahirkan bisa melakukan persalinan secara gratis. Program Jampersal tersebut berlaku pada puskesmas kelurahan di DKI Jakarta yang jumlahnya mencapai 297, 44 puskesmas kecamatan, dan rumah sakit yang menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah.

“Program tersebut diadakan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu juga untuk mencegah agar tidak terjadi lagi ibu yang meninggalkan bayinya di rumah sakit atau puskesmas akibat tak mampu membayar biaya persalinan,” terang Tatiek.

Ia menambahkan, program Jampersal gratis tidak hanya berlaku pada saat ibu hendak melahirkan. Namun dari mulai pemeriksaan kehamilan sebanyak empat kali hingga melahirkan yang kemudian disusul dengan program KB dan kontrol kesehatan pada bayi sebanyak tiga kali juga warga mendapatkan fasilitas secara gratis.

“Untuk itu masyarakat kurang mampu tidak perlu lagi khawatir dengan masalah biaya saat hendak melahirkan. Demi suksesnya program tersebut, para kader PKK sebagai ujung tombak kaum ibu agar turut membantu pemerintah menyosialisasikan program tersebut pada kaum ibu,” tandasnya.( Dolli/Ferry)

DKI Gratiskan Persalinan di Rumah Sakit

 

MONITOR ONLINE,- Bagi warga kurang mampu yang sebentar lagi melahirkan, tak perlu pusing memikirkan biaya persalinan. Karena, sejak April 2011 melalui Pergub No 162 Tahun 2010 tentang KB Gratis Pemprov DKI Jakarta mulai melaksanakan program jaminan persalinan (Jampersal). Dalam program tersebut, ibu hamil bisa melahirkan secara gratis di puskesmas kelurahan, puskesmas kecamatan, maupun rumah sakit yang telah menandatangi kesepakatan perjanjian dengan pemerintah.

“Pada prinsipnya Pemprov DKI tetap berkomitmen untuk menyehatkan warganya. Terbukti setelah menggulirkan program Kartu Gakin, terhitung sejak April 2011 kembali digulirkan program Jampersal bagi kaum ibu yang kurang mampu untuk dapat melahirkan secara gratis,” ungkap Lurah Rawabuaya, Iyan Sofyan Hadi , pada  saat acara roadshow PKK di RW 12, Kelurahan Rawabuaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (5/10).

Menurutnya, sesuai ketentuan program Jampersal setiap ibu yang hendak melahirkan tanpa batas jumlah anak yang hendak dilahirkan bisa melakukan persalinan secara gratis. Program Jampersal tersebut berlaku pada puskesmas kelurahan di DKI Jakarta yang jumlahnya mencapai 297, 44 puskesmas kecamatan, dan rumah sakit yang menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah.

“Program tersebut diadakan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu juga untuk mencegah agar tidak terjadi lagi ibu yang meninggalkan bayinya di rumah sakit atau puskesmas akibat tak mampu membayar biaya persalinan,” terang Tatiek.

Ia menambahkan, program Jampersal gratis tidak hanya berlaku pada saat ibu hendak melahirkan. Namun dari mulai pemeriksaan kehamilan sebanyak empat kali hingga melahirkan yang kemudian disusul dengan program KB dan kontrol kesehatan pada bayi sebanyak tiga kali juga warga mendapatkan fasilitas secara gratis.

“Untuk itu masyarakat kurang mampu tidak perlu lagi khawatir dengan masalah biaya saat hendak melahirkan. Demi suksesnya program tersebut, para kader PKK sebagai ujung tombak kaum ibu agar turut membantu pemerintah menyosialisasikan program tersebut pada kaum ibu,” tandasnya.( Doli/Erwin)

60 Persen Hidran Pemadam di Jakbar Rusak

 

MONITOR ONLINE, – Untuk memadamkan kebakaran di Jakarta Barat, Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Barat, memiliki 160 titik hidran yang tersebar di sejumlah lokasi rawan kebakaran. Namun, sayangnya hanya 40 persen yang masih bisa digunakan, sedangkan selebihnya sebanyak 60 persen dalam keadaan rusak.

Kasudin Damkar dan PB Jakarta Barat, Endang Chaerudin, menyebutkan dari 60 persen hidran yang rusak, sebanyak 50 persen tidak dapat berfungsi lagi. Sedangkan 10 persen rusak karena hilang kopling atau drat yang terbuat dari bahan kuningan hilang.

“Kami telah rutin melakukan perawatan pada seluruh hidran. Tapi ada juga hidran yang rusak karena ditabrak mobil, air tidak dapat mengalir, hingga koplingnya hilang dicuri. Dari 160 titik hidran hanya 40 persen saja yang masih berfungsi,” ungkap Endang, Minggu (2/10).

Ia mengakui, dalam memadamkan api bukan tanpa kendala. Pihaknya juga sering kesulitan untuk mendapatkan air tambahan secepatnya bila terjadi kebakaran. Sedangkan kendala lainnya akses jalan pada hunian yang padat ditambah kondisi warga yang panik saat terjadi kebakaran membuat kendaraan unit pemadam sulit atau memerlukan waktu untuk dapat mencapai lokasi dengan cepat.

“Jika hidran siap pakai, minimal kita dapat dengan mudah mendapatkan air tambahan untuk meminimalisir hunian yang terbakar. Secara perlahan hidran yang rusak akan kami perbaiki,” ujar Endang.

Ia menyebutkan, selain memiliki 160 titik hidran pihaknya juga memiliki 20 titik pos pemadam kebakaran, 30 unit mobil pompa pemadam kebakaran, 5 unit mobil penghisap air/mobil pendukung, 1 unit mobil ambulans, 1 unit mobil tangga, 1 unit mobil smoke rimovel, dan 1 unit mobil rescue.( Dolli/Ferry)

Rp 378 Juta untuk Perbaikan Hidran Pemadam

 

MONITOR ONLINE,- Maraknya kasus kebakaran di DKI Jakarta, ternyata tidak diimbangi dengan kondisi peralatan yang memadai. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta mencatat, dari total 1.418 hidran yang tersebar di Jakarta, sebanyak 700 unit sudah tidak berfungsi. Selain itu, sebanyak 300 hidran juga sudah tidak mengeluarkan air. Kondisi itu akibat ulah tangan-tangan jahil yang biasanya mengambil kopling (tutup) hidran yang terbuat dari kuningan untuk selanjutnya dijual kembali.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, mengatakan untuk mengatasi kerusakan tersebut, tahun ini pihaknya akan merevitalisasi hidran dengan menyediakan anggaran hingga Rp 378 juta. “Ada tiga proses yang akan dilakukan, yaitu relokasi hidran, perbaikan kopling-kopling, dan penyambungan pipa air,” katanya, Senin (3/10).

Sedangkan untuk menanggulangi keterbatasan air, pihaknya akan membangun tandon dan tangki air di masing-masing sektor pemadam kebakaran. Hingga saat ini, di Jakarta sudah ada 7 tandon dan tangki yang tersedia di sudin-sudin. Sementara itu, masih ada 2 tandon dan tangki yang tengah dalam proses pengerjaan.

Paimin juga meminta kepada suku dinas di tiap-tiap wilayah mengetahui sumber-sumber air, seperti kolam renang, kali, air mancur, dan lain sebagainya. Pihaknya juga tengah mengusahakan agar saluran air bagi pemadam kebakaran tidak lagi disatukan dengan saluran air warga, untuk menghindari selisih dengan warga. “Sehingga saat terjadi peristiwa kebakaran, petugas tahu sumber-sumber air di sekitar lokasi,” jelasnya.

Dinas Damkar dan PB DKI Jakarta juga mencatat musibah kebakaran di ibu kota pada 2007 mencapai 902 kasus, 2008 sebanyak 743 kasus, 2009 sebanyak 818 kasus, dan 2010 sebanyak 684 kasus. Sementara pada tahun ini hingga 2 Oktober kasus kebakaran sudah mencapai 736 kasus dengan rincian Jakarta Barat 183 kasus, Jakarta Selatan 169 kasus, Jakarta Timur 162 kasus, Jakarta Utara 140 kasus, Jakarta Pusat 81 kasus, dan Kepulauan Seribu 1 kasus. Dengan kerugian materi mencapai Rp 174 miliar. Kebakaran juga merenggut 12 nyawa dan 61 orang luka-luka, termasuk 11 petugas Dinas Damkar juga mengalami luka-luka.

“60 persen kasus kebakaran berasal dari arus listrik. Jumlah kebakaran karena arus listrik tahun ini saja sebanyak 457 kasus,” ujarnya.

Kebakaran akibat arus pendek listrik ini menurut Paimin biasanya timbul dari penyambungan-penyambungan listrik secara ilegal atau pencurian listrik olah warga. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta tengah merancang Peraturan Daerah (Perda) Listrik. Sementara menunggu dasar hukum untuk mengatur persoalan tersebut, Dinas Damkar dan PB DKI telah meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk dapat memantau dan menertibkan listrik di perumahan warga tersebut.( Dolli/Halomoan)